KEUNGGULAN DAN PERKEMBANGAN AKUNTANSI
Akuntansi adalah proses mencatat, mengklasifikasi, dan mengikhtisarkan transaksi yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi, lalu melaporkannya dalam bentuk laporan keuangan yang nantinya akan membantu shareholder (pemegang kepentingan) dalam mengambil sebuah keputusan.
Mengambil jurusan Akuntansi bukan berarti belajar hanya bidang akuntansi saja, tetapi juga materi yang berbau manajemen dan ekonomi secara umum yang mengandung banyak hafalan. Jadi, sangatlah keliru jika menganggap dengan memasuki jurusan akuntansi berarti bisa terlepas dari hafalan. Karena jurusan akuntansi sangat mudah dipelajari. Dan sejujurnya, tidak perlu mahir di bidang matematika untuk menguasai materi akuntansi. Memiliki dasar matematika yang kuat, menurut saya, memang baik untuk membantu proses logika kita karena akuntansi menuntut banyak logika. Namun, kepandaian di bidang matematika itu tidak akan berkembang di sini. Saya rasa, kuliah di jurusan akuntansi hanya membutuhkan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Dan untuk menguasai keempat hal tersebut, tidak perlu mahir matematika, cukup bisa saja.
Keunggulan memilih kuliah di jurusan Akuntansi adalah lebih mudah cari pekerjaan karena semua perusahaan butuh akuntan, baik akuntan dalam atau menggunakan jasa akuntan luar. Bahkan usaha kecil-kecilan juga butuh.
Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha. Pada abad ke-14, para pedagang dari Genoa mulai mengadakan pencatatan secara sederhana. Dengan terbitnya buku yang berjudul Summa de Arithmatica, Pro Portioni et Proportionalita, yang disusun oleh Luca Pacioli pada tahun 1494, pembukuan mulai dilakukan secara sistematis dengan menggunakan sistem berpasangan.
Sistem pembukuan berpasangan ini berkembang di Eropa khususnya di Belanda yang lebih dikenal dengan sistem kontinental. Kemudian pada abad ke-19, teori dan praktek pembukuan berpasangan di kembangkan di Amerika Serikat menjadi Akuntansi (Accounting). Sistem akuntansi yang berkembang di Amerika Serikat ini dikenal dengan Anglo-Saxon.
Di Indonesia, perkembangan akuntansi mulai tampak setelah undang-undang mengenai tanam paksa dihapuskan tahun 1870 sehingga kaum pengusaha swasta Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk menanamkan modalnya. Akuntansi yang dipakai saat itu adalah sistem kontinental sehingga kebutuhan dunia usaha terhadap akuntansi tumbuh.
Pada saat Belanda meninggalkan Indonesia dan diganti oleh Jepang, tenaga akuntansi mengalami kekosongan. Atas pakar Mr. Slamet, didirikan kursus-kursus akuntansi yang merupakan cikal bakal tenaga akuntan di Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka dan mendapat pengakuan dari Belanda, mulailah putra-puti Indonesia dikirim ke luar negeri (Amerika Serikat) untuk memperdalam ilmu akuntansi. Pada tahun 1952 dibuka Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia yang kemudian diikuti oleh perguruan tinggi negeri lain. Mulai tahun 1952 itulah akuntansi sistem kontinental bergeser ke sistem anglo-saxon.
Untuk mengembangkan akuntansi, pada tahun 1957 berdiri organisasi Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Namun, baru tahun 1967 saat dibukanya penanam modal asing, akuntansi di Indonesia berkembang pesat. Jasa besar IAI adalah penyusunan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) 1996 sebagai dasar penyusunan laporan keuangan perusahaan di Indonesia.
Dan perkembangan terbaru bahwa IAI sebagai regulator dan pembuat standar akuntansi keuangan di Indonesia , telah menyelesaikan lebih dari 90 persen adaptasi International Financial Reporting Standard yang berlaku secara global diseluruh dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar